Oleh :
LILI FRISCHAWATI, SP
PENYULUH PERTANIAN
KECAMATAN KEBONARUM
KABUPATEN KLATEN
26 JANUARI 2012
I.PENDAHULUAN
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal.maka dari itu kami akan membantu dalam teknis budidaya tanamannya supaya hasilnya lebih optimal.
II.SYARAT TUMBUH
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230°C - 300°C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %.
III.TEHNIK BUDIDAYA
PENGOLAHAN TANAH
Alternatif I
Pada lahan bekas sawah dibuat alur tanaman menggunakan bajak dengan jarak 80 cm.
Pembuatan saluran air disesuaiakan dengan panjang lahan.
Alternatif II
Olah tanah I dilakukan 5 hari sebelum tanam,dengan cara bajak sistem kering,
Pengolahan tanah II dilakukan 2 hari sebelum tanam dengan cara dibajak berlawanan dari arah pengolahan I serta digaru/diratakan.
Dibuat alur tanaman dengan jarak 80 cm,
pembuatan saluran air disesuaiakan dengan panjang lahan.
PERSIAPAN TANAM
Dosis untuk pupuk tanaman jagung hibrida 270 kg Phonska,270 kg urea,dan 500 kg -petroganik/hektar,atau disesuaikan dengan PH tanah yang mau ditanam jagung.
Untuk kebutuhan benih per hektar antara 20-25 kg.
PENANAMAN
Jarak tanam untuk tanaman jagung adalah 80cm X 40cm(2 tanaman) atau 80cm X 20cm (1tanaman), populasi tanaman 62.500 per hektar.
PUPUK DASAR
Pupuk dasar berupa 500kg Petroganik,135kg Phonska,dan 65kg Urea/ha diberikan saat tanam dengan cara ditugal disamping benih dalam baris tanaman dengan jarak 10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup kembali dengan tanah.
PUPUK SUSULAN
Pupuk susulan I diberikan pada umur 15 HST dengan dosis 135kg Phonska + 70kg Urea,
Pupuk susulan ke II diberikan saat umur 30 HST dengan dosis 135kg Urea per ha Pupuk diberikan dengan cara ditugal disamping tanaman dalam baris tanaman dengan jarak 10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup kembali dengan tanah
Jenis,Takaran,Dan Waktu Pemupukan
Jenis Pupuk Takaran
(kg/ha) Takaran dan waktu pemupukan
Dasar
0 HST Susulan I
15 HST Susulan II
30 HST
Petroganik 500 500 - -
Phonska 270 135 135 -
Urea 270 65 70 135
Jumlah 1,040 700 205 135
PEMELIHARAAN
Pengairan dilakukan seminggu sekali tergantung kondisi.
Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan susulan I dan II
Pembubunan dilakukan bersamaan pemupukan I dan II
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan secepat mungkin begitu diketahui ada serangan.
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dilakukan pada saat umur 100-110 HST,di tandai dengan klobot yang sudah kering,biji jagung mengkilap dan keras dan bila ditekan kuku tidak meninggalkan bekas.
Panen dengan cara mengupas kelobot jagung dilahan dan mengambil tongkolnya, tongkol segera di jemur sampai kering kemudian di pipil dan di sortasi guna memisahkan biji yang baik dan yang rusak.
Produksi 6-8 ton per ha pipilan kering atau tergantung Varietas.